Rabu, 06 Mei 2009

KUNCI ITU MEMANG ADA..

Bukan hal mudah untuk memulai di bisnis MLM ini. Kalau biasanya aku melamar kerja, dan aku diterima, aku langsung akan ditunjukkan beberapa hal mengenai jobdesk dan aturan main perusahaan, trus langsung start.. terbiasa dengan pola seperti itu aku jadi seperti sapi ompong yang suka melongo karena bingung..10 tahun di marketing kok masih suka melongo gumamku. Apa yang membuat susah ya..??


“Kembali ke sistem mas, K-Link udah sediakan semua kok.. mas tinggal jalanin sistem aja dengan benar” jawab uplineku saat aku ngobrol sama beliau. “Maksudnya?” masih bingung juga aku. Dengan seksama aku simak uraian uplineku ini.


Yap! Aku menemukan jawabannya : Ikuti pertemuan-pertemuan K-Link, baca buku-buku K-Link, dengarkan kaset, lihat tayangan VCD K-Link dan selalu koordinasi dengan upline..


“Gak ada yang susah kok mas, yang ada itu hanya susahnya membangunkan kemauan diri sendiri, soalnya kita terbiasa dengan pola diperintah. Lebih susahnya lagi, kalo kita termasuk membuat susah sesuatu hal yang sebenarnya ga susah..” Kata-kata itulah yang selalu terngiang di telingaku..


“Jadilah orang yang teachable, mau belajar tanpa rasa malu, dan mau memberikan ilmu kepada orang yang membutuhkan..” imbuhnya


Uffh.. jangan-jangan aku termasuk kategori orang yang emang sudah terlanjur seneng diperintah ya... Jadi kalo ga ada yang kasi perintah jadi bingung..hehe. Atau jangan-jangan aku termasuk orang yang sukanya main perintah ya, gara-gara diperusahaanku sekarang aku diberikan wewenang membawahi beberapa salesman, sehingga minat untuk belajar dari orang lain yang aku anggap gak “mumpuni” aku rasa tidak perlu..


Gak, aku gak mau jadi pekerja selamanya.. impianku lebih besar dari rintangan apapun yang akan kuhadapi. Saatnya berubah, saatnya membangun kesadaran pribadi, karena semua berawal dari sini.


“Satu lagi perlu diingat mas.. tetaplah berjalan kalaupun kita tidak bisa berlari, meskipun dengan cara merangkak, karena itulah yang akan membuat kita sampai pada impian kita”..


Hikss.. Upline, aku siap belajar padamu..

Gerobak itu semakin tinggi

Di suatu siang di hari minggu aku menerima telpon dari downlineku, “Bos, dirumah?” katanya. Namanya Ari Nasoka. Aku sering memanggilnya “Prov”, nama panggilan sejak dari bangku kuliah dulu, kepanjangan dari “provokator” soalnya dia memang ahli provokasi..hehe, setidaknya itulah hasil konvensi dari kebanyakan kami.


“ He-eh prov, da pa?” jawabku sambil asyik mengunyah makan siangku.


“ Aku mau buat MS, gimana caranya?”, aku dengar suaranya berapi-api .


“Maksudmu Mobile Stokist K-Link?”, aku memastikan lagi apa yang disebutkannya MS tadi.


“Ya iyalah, masa ya iya dong..hehe..”, tawa renyah kudengar diseberang sana


Yess..!! mataku berbinar-binar mendengar keinginan downlinku itu. Ya Allah, terimakasih membukakan jalan bagi hamba untuk menggapai mimpi hamba.. batinku haru penuh syukur..Alhamdulillaahirabbil ‘alamiin....


Terbayang beberapa waktu lalu, ketika aku semalam-malaman ngobrol dengannya. Sudah menguap beberapa kali, tapi aku tetap semangat menyampaikan misiku pada prospekku ini. Padahal besok pagi musti bekerja..


“Intinya kita hanya perlu meluangkan waktu saja, ga perlu kita pake semuanya untk menjalankan bisnis K-Link ini, Boss..” kataku. “Dan aku yakin kamu bukan orang yang suka berkata aku tidak punya waktu, waktuku habis di tempat kerjaan. menurutku orang yang berkata begitu adalah orang takut melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya..Orang yang hanya doyan rutinitas, tapi ga doyan duwit..hehehe” candaku.


Setelah ngobrol banyak dia mulai menunjukkan rasa minatnya. Dengan gaya diplomatis dia berkata, “ Oke, aku pengen gabung dengan bisnis ini. Tapi sebenarnya aku gabung karena kamu. Aku pengen belajar ilmu marketing sama kamu, soalnya aku juga baru akan merintis sebuah usaha, siapa tahu ini berguna”.


“Beres boss, semua bisa diatur..,”janjiku.


Dan hari ini dia menyatakan minatnya untuk membuka Mobile Stokist..


Selangkah lagi kaki kuayunkan menuju mimpiku. Semuanya seperti sebuah mimpi, hanya dari obrolan tentang peluang membuka mobile stokist disuatu malam saat acara kumpul bareng teman-teman K-Link, ternyata downlineku ini merespon positif.


Prov, kami siap maju bersamamu..!


Go Royal Crown Ambassador!

Let’s do the start

Memulai itu tidak gampang. Bagi sebagian orang bisa menguras energi. Masalahnya kalo aku tidak pernah memulai, aku tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya..



“Oke deh aku gabung..”..


Masih segar dalam ingatanku waktu aku menyetujui untuk gabung dalam bisnis K-Link. Waktu itu sepulang dari kerja, aku mampir ke rumah seorang teman..sohib tepatnya, Namanya Wiwit. Dulu kami satu tim di sebuah biro konsultan. Saking akrabnya, aku sampai mengenal baik seluruh keluargannya, bapak, ibu, dan kedua adiknya.


Udah lumayan lama juga aku ga silaturrahmi. Sejak kami mempunyai kesibukan di perusahaan baru kami masing-masing.


“Jam brapa mas dari Pemalang?” tanyanya penuh kehangatan. “ jam 3 sore kayaknya, kalo pulang kan aku mampir-mapir ke beberapa toko, jadi agak lama..” Sambil kulihat jarum arlojiku menunjukkan angka 7 malam..

Seneng banget rasanya jika berada di tengah-tengah keluarga ini, aku terbiasa bercanda-canda dengan semuanya. Di tengah bercanda dan minum secangkir kopi (Ibu selalu buatkan aku kopi, soalnya beliau tahu aku penyuka minuman satu ini), Wiwit membuka sebuah pembicaraan..


“Mas, Wiwit mo nanya, kira-kira Mas Novi punya impian ga?”. Aku berfikir sejenak untuk menjawab pertanyaannya, sambil meraba arah pertanyaan itu.


“Walah, hanya orang bodoh yang ga punya impian nok..” jawabku. Aku mempunyai panggilan akrab untuknya, aku terbiasa memanggilnya “nok” dalam bahasa jawa berarti “Sinok “ atau anak perempuan.


“ Kalau disuruh milih mempertahankan..” katanya melambat.. “Mas akan memilih setia dengan yang mana?, setia dengan impian atau setai dengan kendaraan untuk mencapai impian itu?”..


“Impian dong” kataku mantap. “ truss..” kataku tak sabar menunggu kelanjutan maksud pertanyaannya.


“Kalo Wiwit beritahu Mas Novi kalo ada sebuah bisnis yang bisa mengantarkan dan mewujudkan impian mas, Mas Novi mau?” katanya mantap.” Mau doong..” jawabku tak kalah mantap.


“Mas Novi tahu K-Link?” tanyanya lagi. “K-Link..?”gumamku.


“Tahu.. MLM itu kan..?”jawabku sambil dengan nada bertanya. “He-eh mas..” katanya sambil mengangguk.


“Ok deh.. aku gabung..” jawabku


“Hah..!! gitu aja?!” dia melotot bingung..


“ Maksod loh??” candaku..


“Yang bener mas..?!” Masih tak percaya dia menatapku dalam.”Wiwit ga usah keluarin banyak energi untuk ngejelasin banyak dong sama mas ..” katanya masih bingung.


“Ga usah, aku ini orang yang setia dengan impianku. Kalau seorang sahabatku menunjukkan sebuah jalan menuju impianku, masa aku ga percaya. I believe in you..” kataku.


“ Wah, padahal Wiwit mengira kalo mas akan menolak, gara-gara ini bisnis MLM..” katanya lirih.


” Aku ini seorang marketing yang udah menekuni bidangku selama hampir 10 tahun. Aku hanya berfikir, sudah saatnya aku mencoba tehnik marketing terbaru ini.. Multi Level Marketing” jawabku sambil tersenyum . “Kalo K-Link mas juga udah tahu, tapi hari ini kamu mengukuhkan kembali bahwa K-Link masih yang terbaik..Buktinya sahabatku memilih K-Link sebagai kendaraan untuk mencapai impiannya. Dan aku benar-benar tahu hal-hal yang menjadi pilihan adekku yang satu ini” lanjutku.


“Hidup terlalu pendek hanya untuk berfikir tanpa melakukan apa-apa kan?” timpalku lagi.


“Siip mas. Pokoknya Wiwit siap Bantu deh..Selamat bergabung ya mas”.


Kulihat matanya berbinar-binar.


Kalau dipikir-pikir, bukan uang yang ia dapatkan, tapi hanya seorang downline. Kenapa bisa sebahagia itu?..


Tapi itulah uniknya bisnis ini. Semua yang dilakukan musti didasarkan pada rasa keikhlasan membantu sesama. Dengan membantu sesama memungkinkan tercipta sebuah peluang bisnis, yang dalam prinsip MLM, bisnis ini suatu saat akan membebaskan kita dari keterkungkungan rutinitas pekerjaan.. harapan untuk bisa menikmati pensiun dini atau bahasa kerennya passive income..

Jumat, 01 Mei 2009

Best try..best hope..


“ Aku di rumah kakakku ama istri dan anak-anak, pak. Ntar kalo anakku mau diajak pulang aku ikut..”. Satu sms aku terima pada jam 6 sore. “ Ok gak papa, selamat berjuang mengajak anak-anak pulang..” jawabku singkat.

Itu adalah sms dari pospekku, namanya Jati, dia salah seorang salesku di sebuah perusahanaan cat. Dia ku undang untuk ikut BOP di tempatku. Beberapa waktu lalu aku prospek dia agar mau ikut BOP di rabu malam ini.


Belum lama berselang sms datang lagi, “ Aku ga ikut BOP pak, capek banget hari ini..”. Ternyata Wisnu, mantan salesku yang sms. Wah tambah lagi nih, pikirku..Aku masih berfikir positif terhadap keadaan, mungkin memang dia sangat kecapekan hari ini.

Ah, mandi dulu, trus sholat, biar pikiran jadi seger. Sebagai seorang marketing, memang tidak ada jam pulang kerja teratur. Aku juga capek, tapi aku gak mau loyo..semua harus jalan terus, meski lambat, meski harus dengan merangkak. “ Ya allah kuatkanlah hamba agar bisa sampai di garis finish “ doaku setelah sholat maghrib, “ijinkanlah hamba membalas budi kepada ibu hamba yang telah memberikan segalanya untuk hamba..“ Pikiranku menerawang jauh. Membayangkan aku bisa memberangkatkan ibuku ke tanah suci. Alangkah bahagianya.. tak terasa air bening menetes di sudut mata. Memang orang tuaku tinggal ibuku saat ini, bapakku sudah meninggal ketika aku kelas 1 SMU, terkena serangan jantung. Jadi saat ini hartaku yang paling berharga adalah beliau. Ibu, akan kulakukan semua demi engkau. Bertahanlah hidup, agar anakmu bisa membalas jasamu..


Setelau usai sholat, aku bermaksud memastikan apakah prospekku yang tinggal satu-satunya hari ini siap untuk berangkat, aku akan jemput di rumahnya, kali ini gak boleh meleset, akan kupastikan dia ikut. Tapi belum sempat memencet tombol hape, sms datang. Aku baca, ternyata dari Si Doel, prospekku itu. ” Pak Wahyu, sori rules (baru bales) abis mandi..Sori bos, kayaknya aku ga bisa, cape banget langsung pengen tidur. Laen waktu ja ya..tx”. Uffh…lengkap sudah. Semua prospekku ga bisa ikut semua..


Oke gak papa, aku akan tetap berangkat, meski tanpa prospek. Anggap aja aku belajar memperdalam sistem..


Dalam perjalanan berangkat aku sempatkan mampir di warung nasi goreng Si Amin, langgananku. Makan dulu ah..biar ga keroncongan perutku waktu BOP. Acara mulai jam 7, masih setengah jam lagi.


“Mau kmana boss?", sapanya dengan logat bumijawanya. "Mau ikut BOP?" jawabku kalem. "BOP K-Link yang tempo hari kamu ceritakan itu..?" Cerocosnya.. " Yak Tull, bagus juga ingetanmu..hehe." selorohku. " Oh ya bos, klorofilnya aku mau deh, yang kemaren kamu tawarkan itu..".


Wah lumayan nih, ada respek produk juga ternyata dia..hehe. Aku seneng banget dia minta klorofil. " Wah nyadar ya, kalo kesehatan itu penting.." gurauku lagi. " Gak gitu boss, aku dah liat produknya dipake orang banyak..didesaku juga ada..makanya aku mau, buat anti masuk angin bisa kan?". " Bisa, asal kamu rutin minum tiap hari ya, satu jam sebelum makan kamu minum.." imbuhku. "Siip boss, kalo bagus produknya ntar aku promosiin..".


Waahh..semua kelesuan yang menggelayut sedari tadi hilang sudah, seperti air hujan mengguyur di musim kemarau. bikin adem perasaan..


Ya Allah, hanya engkau yang maha tahu apa yang akan terjadi..


Dengan berbinar-binar, aku berpamitan setelah makan, " Barangya aku kirim bgesok ya Min.." teriakku.


"okay boss..."